Jati
Belanda merupakan tumbuhan berupa semak atau pohon, tinggi
10-20 m, percabangan ramping. Bentuk daun bundar telur sampai lanset, panjang
helai daun 4 cm sampai 22,5 cm, lebar 2-10 cm, pangkal menyerong berbentuk
jantung, bagian ujung tajam, permukaan daun bagian atas berambut jarang,
permukaan bagian bawah berambut rapat, panjang tangkai daun 5-25 mm, mempunyai
daun penumpu berbentuk lanset atau berbentuk paku, panjang 3-6 cm.
Perbungaan berupa
mayang, panjang 2-4 cm, berbunga banyak, bentuk bunga agak ramping dan berbau
wangi; panjang gagang bunga lebih kurang 5 mm; kelopak bunga lebih kurang 3 mm;
mahkota bunga berwarna kuning, panjang 3-4 mm; tajuk terbagi dalam 2 bagian,
berwarna ungu tua kadang-kadang kuning tua, panjang 3-4 mm; bagian bawah
terbentuk garis panjang 2-2,5 mm; tabung benang sari berbentuk 5 mangkuk; bakal
buah berambut, panjang buah 2-3,5 cm. Buah yang telah masak berwarna hitam
(Anonim, 1979).
Tanaman Jati Belanda dapat tumbuh pada berbagai tipe tanah, dari tanah subur hingga berbatu, tetapi pertumbuhan terbaik ada di dataran rendah pada tipe tanah alluvial dan liat. Tanaman ini ditemukan di hutan kering maupun basah, biasanya merupakan vegetasi dari hutan sekunder. Lingkungan tumbuhnya pada daerah dengan ketinggian 0 sampai 1200 m dari permukan laut dengan curah hujan tahunan 700 sampai 1500 mm dan musim kering 4 sampai 7 bulan. Tanaman ini merupakan tanaman pioner yang tumbuh baik pada daerah dengan cahaya penuh (Valkemburg dan Horsten, 2001).
Baca juga Cara Budidaya Jati Belanda
0 Response to "Jati Belanda (Guazuma Ulmifolia Lamk.)"
Posting Komentar